- Homemain page
- KOKAMBambanglipuro
- Contact usakun FB
- Subscribe to RSSkeep updated!
Sabtu, 24 Maret 2012
Senin, 19 Maret 2012
Din Syamsuddin: Menaikkan Harga BBM Adalah Kebijakan Yang Tidak Bijak
Din Syamsuddin: Menaikkan Harga BBM Adalah Kebijakan Yang Tidak Bijak
Pemerintah dinilai tidak bijak dengan tetap memilih opsi untuk menaikkan harga BBM per 1 April 2012 Mendatang, hal tersebut sebenarnya bisa dihindari dan bukanlah opsi seandainya pemerintah secara benar mengelola dan menerapkan strategi perminyakan yang tepat.
Hal tersebut diungkapkan ketua umum Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah Din Syamsuddin saat ditemui wartawan di sela pembukaan Konferensi Internasional Inovasi Berkelanjutan di gedung Sportorium Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Senin, (19/03/2012). Menurut Din Syamsuddin, dengan dalih menutup kekurangan dari kebutuhan dalam negeri yang mencapai 1250 barel/hari , maka pemerintah harus melakukan pembelian dari luar, karena kapasitas produksi dalam negeri yang hanya sekitar 900 barel/hari. Pembelian inilah menurut Din Syamsuddin disinyalir penuh dengan ketidak transparan dan kecenderungan mark up juga ada, "Saya dengar anak perusahaan Pertamina Petral yang melakukan pembelian minyak mentah di Singapura rentan melakukan kecurangan itu,," jelasnya.
Lebih jauh Din mengungkapkan, bahwa kebijakan mengalihkan dana subsidi pada program seperti BLT merupakan kamuflase dan murni kegiatan politik untuk mencari simpati rakyat, apalagi menurut Din, Pemerintah akan memberikan BLT pada angka 70juta orang, padahal jumlah rakyat miskin menurut statistik pemerintah hanya 31 juta orang. “Ini (jumlah BLT yang dibagikan pada rakyat jauh lebih besar dari angka statistic rakyat miskin) kan kebohongan lagi, ternyata jumlah rakyat miskin di Indonesia jauh lebih besar daripada yang diekspos selama ini,” jelasnya. Din Syamsuddin: Menaikkan Harga BBM Adalah Kebijakan Yang Tidak Bijak, sumber muhammadiyah.or.id
Kamis, 08 Maret 2012
Saatnya Pemuda Muhammadiyah Melirik Hukum Islam
Pada kegiatan itu generasi muda khususnya Pemuda Muhammadiyah mendapat pencerahan dari Ustadz-ustadz pemateri yang memberikan materi keislaman, akidah, aliran sesat di Indonesia, kemuhammadiyahan dan terakhir materi kewirausahaan oleh bapak mantan walikota jogja, yakni Bapak Herry Zudianto.
Pada hari yang kedua mengenai materi keislaman, disampaikan oleh beliau Ustadz Okhrizal mengenai akidah, konsep wahyu dan aliran-aliran sesat di Indonesia. Dalam materi itu disampaikan beberapa aliran sesat di indonesia yang memiliki ciri diantaranya : mengingkari sunnah rasul, bahkan mengakui rasul setelah Muhammad Saw.
Disampaikan pula bahwa kita sebagai Muslim harus mematuhi apa saja yang telah difirmankan Allah Swt. dalam A-Quran, tanpa terkecuali. Begitulah konsep wahyu, kita haru sami'na wa ato'na terhadap apapun yang diperintahkan Allah, entah itu perintah untuk melakukan sesuatu ataupun perintah untuk tidak melakukan sesuatu (larangan).
Lantas, salah seorang peserta bertanya : bagaimana sikap kita apabila ada hukum yang sampai saat ini belum bisa ditegakkan, hukum mencuri atau hukum bagi pezina misalnya?
Ustadz Okhrizal menyampaikan, seluruh hukum Islam dalam Al-Quran harus ditegakkan. Saatnya pemuda Muhammadiyah yang notabene adalah generasi penerus bangsa, harus sadar itu dan mulai melirik hukum-hukum Islam.
Demikian, reportase kegiatan KOKAM Bambanglipuro dalam pengamanan kegiatan pelatihan Melati Tunas Pemuda Muhammadiyah Kab Bantul. Fastabiqul Khairat
Sejarah KOKAM
SEJARAH KOMANDO KESIAPSIAGAAN ANGKATAN MUDA MUHAMMADIYAH ( KOKAM MUHAMMADIYAH )
Perjuangan membangun bangsa dan negara bagi persyarikatan Muhammadiyah bersifat holistic tanpa batasdan tanpa melihat suasana “era menyenangkan atau era pahit” dan menguntungkan secara material atau tidak.
Keterlibatan persyarikatan Muhammadiyah di lapangan belanegara pada era G.30 S, terlepas dari kontradiksi sejarah yang menyertai pergolakan ini, akan tetapi kasus tersebut mendorong momentum penghancuran rasa kemanusiaan secara massif dan mengganggu stabilitas dan eksistensi Indonesia sebagai negara dan bangsa. Maka dengan penuh kesadaran institusional, pada tanggal 1 Oktober 1965 jam 21.30 WIB, Muhammadiyah menetapkan berdirinya barisan bela negara yang dikenal dengan nama KOKAM. Keputusan tersebut sekaligus menjadi salah salah satu bentuk peran kongrit persyarikatan Muhammadiyah bersama dengan komponen bangsa lainnya dalam memberi dukungan fisik terhadap berbagai bentuk ancaman bagi kedaulatan negara RI.
Seiring dengan usainya masa pergolakan tersebut dan Indonesia memasuki masa damai, KOKAM secara alamiah juga berubah fungsi dan peran, yakni sebagai salah satu jalur pembinaan anggota Pemuda Muhammadiyah berdasarkan minat, bakat, dan kemampuannya, dengan catatan tidak menggunakan uniform militer secara mencolok dan merubah arah aktivitas dari satuan pengamanan ke arah penyiapan sumber daya terlatih untuk penanganan masalah – masalah publik berbasis bencana.
Adapun pembinaan KOKAM Pemuda Muhammadiyah mengarahkan pada pembentukan profil personal sebagai subyek dan pelaku dengan dukungan sistem kelembagaan dan kualifikasi spesifik dan profesional pada bidang yang digelutinya, bedasarkan minat, bakat, dan kemampuan masing-masing, sehingga nani akan tercipta “Pemuda Islam yang ahli SAR, ahli Kepalangmerahan, dan paham tentang tugas-tugas kemanusiaan”.
sumber sejarah kokam pemuda-muhammadiyah.or.id